Minggu, 07 Maret 2010

evaluasi POD

Evaluasi POD
Manfaat
Manfaat evaluasi secara umum adalah : (1) menentukan patokan awal; (2) mengetahui keberhasilan atau kegagalan; (3) mencek secara periodik efektivitas suatu program; (4) memberikan rasa aman kepada pelaksana tugas; (5) memberi bukti konkret kepada pihak terkait; (6) menigkatkan sikap profesional kepada penerima evaluasi.
Tujuan
Tujuan utama evaluasi : (1) untuk emnentukan seberapa dekat peserta didik secara individual dan keseluruhan kelas telah mencapai tujuan umum yang telah ditentukan. (2) untuk mengukur tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam waktu tertentu. (3) untuk menentukan efektivitas bahan, metode, dan kegitatan pengajaran. (4) untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik, instruktur, dan masyarakat.
Prinsip
Beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menyusun program evaluasi yang praktis yang digunaan untuk para pendidik orang dewasa.
1. Mempunyai tujuan yang pasti
2. Menggunakan tujuan perilaku yang terjangkau dan pasti
3. Bukti tentang perubahan dalam diri individu
4. Menggunakaninstrumenn yang tepat dalam evaluasi
5. Kerja sama antara peneliti dengan orang yang dinilai kemajuannya
6. Tidak perulu mengevaluasi semua hasil pembelajaran
7. Evaluasi harus berkesinambungan
Prosedur
1. Mengecek tujuan
2. Memeriksa apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan
3. Mengumpulkan bukti
4. Menentukan sumber bukti
5. Menentukan alat untuk memperoleh bukti
6. Menganalisis bukti
7. Menggunakan hasil
Hasil evaluasi dapat digunakan melali cara-cara berikut :
a. Menggunakannya sebagai dasar perencanaan program dan metode
b. Menggunakannya dalam pembicaraan dan disjusi pada pertemuan masyarakat
c. Menerbitkannya di surat kabar lokal
d. Menerbitkannya di majalah pendidikan
e. Menggunakannya untuk laporan tahunan
f. Mempersiapkan kopiannya untuk catatan historis
g. Mengirimkan kopiannya untuk supervisor POD dan untuk orang-orang perguruan tinggi yang tertarik pada penelitian POD

Sabtu, 06 Maret 2010

Tugas Online 1

Kelompok 1:
1. Mutia Maulidya (08-048)
2. Erlyani Fachrosi (08-052)
3. Dini Atika Rahmi (08-078)
Metode Pelatihan “Team Building”
1. Batasan Pembahasan Materi Kelompok
Team Buiding merupakan kumpulan individu sebagai anggota dari suatu team. Program team bulding merupakan program pembelajaran untuk menciptakan kebersamaan serta interaksi yang baik dalam suatu tim. Melalui kedua hal ini, diharapkan dapat tercipta kerja sama yang baik dengan semangat tinggi untuk mencapai tujuan kelompok. Peran tim dalam memecahkan masalah dan juga dinamika dalal kelompok kerja.

Kelompok menyadari bahwa kebutuhan akan kerja sama didalam suatu kelompok sangat diperlukan sebagai kebutuhan dasar afiliasi dari peserta pelatihan, khusus peserta dari kelas andragogi. Dilatarbelakangi bahwasanya di setiap mata kuliah yang ada di psikologi selalu membetuk kelompok untuk setiap tugas yang dikerjakan, oleh karena itu kelompok mengangkat judul ini untuk dibawakan sebagai suatu pelatihan sebagai usaha untuk memaksimalkan performansi kelompok.

2. Kesimpulan Hasil Diskusi
Untuk menyampaikan materi ini, kelompok menggunakan teknik komunikasi sebagai berikut:
1) Presentasi
Kelompok membawakan materi mengenai team building dengan teknik presentasi dengan melibatkan peserta berarti komunikasi 2 arah, dan kelompok sebagai fasilitator.
2) Diskusi
Selain itu kelompok juga memberikan waktu kepada peserta untuk bisa berdiskusi mengenai materi yang dibawakan tersebut.
3) Permainan atau games.
Kelompok juga menyajikan materi melalui permainan atau games yang memiliki makna khusus agar peserta pelatihan mengalami pengalaman langsung dari materi yang disajikan kelompok.
4) Tanya Jawab
Memperbolehkan peserta untuk bertanya serta menjawab mengenai materi yang disajikan.
Materi komunikasi melibatkan alat bantu Komputer, LCD dan Pengeras Suara, dengan menggunakan Power Point dan games-games yang terkait.

3. Daftar Pustaka
Suprijanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
http://nazarmargolang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=85&Itemid=87
http://www.bbpp-lembang.info/index.php?option=com_content&task=view&id=199&Itemid=186
http://www.bandono.web.id/files/makalah-komunikasi.pdf
http://www.outboundtrainig.com/Corporate_Training.htm
www.sinergi-group.com/training/SIT_406_Team_Building.pdf




4.Testimoni tentang pembelajaran online
Pembelajaran online merupakan suatu gebrakan baru dalam metode pembelajaran di USU. Belum banyak fakultas lain yang menggunakan metode pembelajaran ini. Saya merasa bangga dengan metode belajar yang kita gunakan di kelas andragogi ini dan teman-teman saya di fakultas lain juga memuji metode belajar di psikologi khususnya di mata kuliah andragogi. Dengan pembelajaram online ini saya merasa lebih mendapat pengetahuan dan pengalaman baru dalam belajar.
Tapi untuk menjalani kuliah online kami (saya dengan kelompok saya) memerlukan usaha yang lebih keras karena fasilitas di kampus masih kurang memadai. Kami harus keluar kampus dan mencari tempat yang menyediakan jaringan internet. Tapi hal itu memberi kesan menyenangkan tesendiri.
Saya harap mata kuliah lain bisa dibuat dengan metode pembelajaran seperti ini juga.

Rabu, 03 Maret 2010

MODEL, METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

Model
Beberapa model pembelajaran yang sesuai digunakan untuk pembelajaran orang dewasa :
1. Model pembelajaran daur pengalaman berstruktur dan analisis peran.
2. Model pembelajaran latihan penyelidikan (Inquiry Training Model).
3. Model pembelajaran Advance Organizer.
4. Model pembelajaran pemerolehan sikap.

Metode dan Teknik
Teknik pembelajaran orang dewasa dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Teknik pembelajaran perorangan (individual). Teknik-teknik yang dapat digunakan : modul, permainan, eksperimen, dan tutorial.
2. Teknik pembelajaran kelompok. Teknik-teknik yang dapat digunakan : tutorial, diskusi kelompok, diskusi enam-enam, latihan, kerja kelompok, curah pendapat (brainstorming), caean ikan (fish-bowl), simulasi, seminar, simposium.
3. Teknik pembelajaran dalam kelompok besar (massal). Teknik-teknik yang dapat digunakan : kampanye, dan gerakan pembangunan masyarakat.

perencanaan POD

Komponen Perencanaan Pendidikan
1. Peserta didik. Harus dipertimbangkan kondisi peserta didik, seperti perbedaan umur, kelamin, sosial, ekonomi, latar belakang, pendidikan, pengalaman, dsb.
2. Tujuan belajar. Peningkatan kemampuan dan keterampilan praktis dalam waktu sesingkat mungkin untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
3. Sumber belajar (pembimbing). Diupayakan diambil dari warga masyarakat sendiri karena sudah mengenal keadaan masyarakat sendiri.
4. Kurikulum. Mengandung pengetahuan dasar dan praktis.
5. Organisasi pelaksana. Siapa pelaksananya, apa kegiatannya, bagaimana susunan personalianya, apa perlengkapannya, dari mana sumber dananya, dan siapa penanggung jawabnya.
6. Kondisi masyarakat setempat.
7. Kemanfaatan langsung. Isi program pendidikan harus berhubungan dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
8. Struktur organisasi.

Perencanaan Partisipatif
Prinsip perencanaan partisipatif :
1. Hubungan dengan masyarakat. Antara lembaga pendidikan dan masyarakat perlu adanya hubungan yang harmonis, saling kerja sama, saling memberi, dan saling menerima.
2. Partisipan. Untu menjadi partisipan harus memenuhi syarat-syarat : (1) tertarik akan masalah-masalah pendidikan; (2) mau belajar ari ahli perencana penidikan; (3) memiliki kemampuan intelektual sebagai perencana; (4) paham masalah pendidikan; (5) merupakan anggota kelompok yang dapat bekerja efektif.
3. Teknik kerja kelompok.
4. Ramalan pembuatan program. Yakni perkiraan yang akan terjadi di organisasi pendidikan, maupun perkiraan kegiatan atau program organisasinya yang sesuai dengan hasil ramalan terhadap lingkungannya.
5. Pengambilan keputusan. Yang berwenang mengambil keputusan adalah manajer tertinggi.

Peristiwa Pengajaran
Menurut Gange & Briggs (1974) peristiwa pengajaran adalah dirancang untuk membuat peserta didik bergerak dari “di mana ia berada” pada saat awal pengajaranmenuju pencapaian kemampuan yang telah ditetapkan dalam tujuan khusus pengajaran.
Peristiwa pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut (Gange, 1968) :
1. Memperoleh perhatian peserta didik.
2. Memberi tahu tujuan khusus pengajaran kepada peserta didik.
3. Membantu peserta didik mengingat kembali pengetahuan yang telah dimiliki.
4. Menyajikan materi pelajaran.
5. Memberi bimbingan belajar.
6. Memperoleh performansi.
7. Memberi umpan balik tentang perbaikan performansi.
8. Menilai performansi peserta didik.
9. Meningkatkan retensi dan transfer.

Rancangan Pengajaran.
1. Identifikasi tujuan umum pengajaran.
2. Melakukan analisis pengajaran.
3. Identifikasi tingkah laku dasar dan ciri-ciri peserta didik.
4. Merumuskan tujuan performansi.
5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan.
6. Menembangkan strategi pengajaran.
7. Menembangkan dan memilih materi pengajaran.
8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif.
9. Merevisi materipengajaran.
10. Merancang dan melakukan evaluasi sumatif.

Senin, 01 Maret 2010

KOMUNIKASI TERTULIS DALAM PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Bentuk komunikasi tertulis yang paling umum digunakan adalah surat, termasuk laporan berkala dan surat edaran, berita, poster, buletin, leafelet, dan pamflet. Dalam menggunakan salah satu alat tersebut yang paling penting adalah pesan sedapat mungkin bersifat “pribadi”, singkat, dan menarik. Kalimat-kalimat pendek yang disusun dalam urutan yang logis dengan menyantumkan ringkasan akan menarik. Begitu pun pernyataan langsung dengan contoh dan gurauan segar sebaiknya menjadi ciri/gaya untuk menjelaskan dan menarik minat.
Laporan Berkala dan Surat Edaran
Laporan berkala adalah laporan yang dikirim secara pribadi kepada orang banyak. Inilah cara penulis berkomunikasi dengan orang banyak. Laporan akan efektif jika ditulis dengan tepat, lengkap, akurat, mudah, dan dapat dibaca (Morgan et al., 1976).
Surat edaran sifat pribadinya tidak sama seperti pada laporan berkala. Surat edaran sifat pribadinya tidak sama seperti pada laporan berkala. Surat edaran memnfokuskan pada suatu peristiwa, kejadian, atau keadaan lingkungan. Surat edaran digunakan untuk memperkuat dan memberi dorongan terhadap pelaksanaan pertemuan, ddemonstrasi, atau kegiatan POD lainnya. Manfaatdan kelemahannya sebanding dengan laporan berkala.
Berita
Sebagai alat penghubung masyarakat, berita mempunyai nilai yang tinggi, terutama jika nama dan foto peristiwa dicantumkan. Biasanya surat kabar dapat menjangkau seluruh masyarakat. Dapat diperkirakan bahwa 85% orang dewasa membacanya. Beberapa studi menunjukkan bahwa pengaruh berita melalui surat kabar terhadap masyarakat sangat tinggi. Oleh karena itu berita menempati prioritas tinggi dalam daftar rencana media komunikasi tertulis POD.
Buletin, Folder, Leaflet, atau Pamflet
Buletin, leaflet, folder, atau pamflet adalah informasi tertulis mengenai subjek khusus yang panjangnya bervariasi. Pada umumnya dikelompokkan sebagai jenis komunikasi media massa sebab dipersiapkan dalam jumlah yang banyak untuk disebarluaskan.
Kesederhanaan sebaiknya menjadi kata kunci dalam mempersiapkan buletin, leaflet, folder, atau pamflet. Kesederhanaan di sini dalam arti kesederhanaan dengan pemanpilan menarik. Pesan yang terkandung dalam buletin, leaflet, folder, atau pamflet harusjelas dan lengkap, singkat tetapi tidak dibuat-buat. Ilustrasi dalam buletin penting, terutama jika ilustrasi tersebut mendapat ruang dalam publikasi sehingga dapat melengkapi pesan tertulis dengan baik.
Poster
Poster adalah salah satu jenis media massa tertulis yang perlu diketahui dalam POD. Poster adalah lembar kertas atau karton dengan ilustrasi dan biasanya hanya menggunakan sedikit kata-kata. Poster didesain untuk menarik perhatian pejalan, menekankan fakta atau ide dan menstimulasi orang itu untuk mendukung ide, memperoleh lebih banyak informasi atau melakukan beberapa jenis aksi. Poster sebaiknya bersifat melengkapi, bukan menggantikan metode komunikasi lain. Mereka sering digunakan untuk membuka jalan atau memperkenalkan kampanye, atau mungkin dapat digunakan untuk menguatkan usaha pendidikan setelah dimulai.