Rabu, 03 Maret 2010

perencanaan POD

Komponen Perencanaan Pendidikan
1. Peserta didik. Harus dipertimbangkan kondisi peserta didik, seperti perbedaan umur, kelamin, sosial, ekonomi, latar belakang, pendidikan, pengalaman, dsb.
2. Tujuan belajar. Peningkatan kemampuan dan keterampilan praktis dalam waktu sesingkat mungkin untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
3. Sumber belajar (pembimbing). Diupayakan diambil dari warga masyarakat sendiri karena sudah mengenal keadaan masyarakat sendiri.
4. Kurikulum. Mengandung pengetahuan dasar dan praktis.
5. Organisasi pelaksana. Siapa pelaksananya, apa kegiatannya, bagaimana susunan personalianya, apa perlengkapannya, dari mana sumber dananya, dan siapa penanggung jawabnya.
6. Kondisi masyarakat setempat.
7. Kemanfaatan langsung. Isi program pendidikan harus berhubungan dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
8. Struktur organisasi.

Perencanaan Partisipatif
Prinsip perencanaan partisipatif :
1. Hubungan dengan masyarakat. Antara lembaga pendidikan dan masyarakat perlu adanya hubungan yang harmonis, saling kerja sama, saling memberi, dan saling menerima.
2. Partisipan. Untu menjadi partisipan harus memenuhi syarat-syarat : (1) tertarik akan masalah-masalah pendidikan; (2) mau belajar ari ahli perencana penidikan; (3) memiliki kemampuan intelektual sebagai perencana; (4) paham masalah pendidikan; (5) merupakan anggota kelompok yang dapat bekerja efektif.
3. Teknik kerja kelompok.
4. Ramalan pembuatan program. Yakni perkiraan yang akan terjadi di organisasi pendidikan, maupun perkiraan kegiatan atau program organisasinya yang sesuai dengan hasil ramalan terhadap lingkungannya.
5. Pengambilan keputusan. Yang berwenang mengambil keputusan adalah manajer tertinggi.

Peristiwa Pengajaran
Menurut Gange & Briggs (1974) peristiwa pengajaran adalah dirancang untuk membuat peserta didik bergerak dari “di mana ia berada” pada saat awal pengajaranmenuju pencapaian kemampuan yang telah ditetapkan dalam tujuan khusus pengajaran.
Peristiwa pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut (Gange, 1968) :
1. Memperoleh perhatian peserta didik.
2. Memberi tahu tujuan khusus pengajaran kepada peserta didik.
3. Membantu peserta didik mengingat kembali pengetahuan yang telah dimiliki.
4. Menyajikan materi pelajaran.
5. Memberi bimbingan belajar.
6. Memperoleh performansi.
7. Memberi umpan balik tentang perbaikan performansi.
8. Menilai performansi peserta didik.
9. Meningkatkan retensi dan transfer.

Rancangan Pengajaran.
1. Identifikasi tujuan umum pengajaran.
2. Melakukan analisis pengajaran.
3. Identifikasi tingkah laku dasar dan ciri-ciri peserta didik.
4. Merumuskan tujuan performansi.
5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan.
6. Menembangkan strategi pengajaran.
7. Menembangkan dan memilih materi pengajaran.
8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif.
9. Merevisi materipengajaran.
10. Merancang dan melakukan evaluasi sumatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar