Kamis, 25 Februari 2010

'Andragogi Respon Individu 1 (ya)'

PENGERTIAN DAN BEBERAPA ASUMSI DASAR PENDIDIKAN ORANG DEWASA
Andragogi dirumuskan sebagai suatu ilmu (science) dan seni (art) dalam membantu orang dewasa belajar.
Belajar adalah proses penemuan sepanjang hayat terhadap apa-apa yang dibutuhkan untuk diketahui.
Beberapa asumsi dasar dan implikasinya terhadap belajar.
1. Konsep diri. Orang dewasa memandang dirinya sudah mampu untuk sepenuhnya mengatur dirinya sendiri. Oleh karena itu, orang dewasa memerlukan perlakuan yang sifatnya menghargai, khususnya dalam pengambilan keputusan.
2. Pengalaman. Bagi orang dewasa pengalaman adalah dirinya sendiri, ia merumuskan siapa dia, menciptakan identitas dirinya atas dasar seperangkat pengalaman yang unik.
3. Kesiapan untuk belajar. Masa kesiapan belajar bagi orang dewasa diakibatkan dari peran sosialnya.
4. Orientasi terhadap belajar. Pendidikan bagi orang dewasa dipandang sebagai suatu proses untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah hidup yang ia hadapi.

TUJUAN DAN PERTIMBANGAN FILOSOFIS PENDIDIKAN ORANG DEWASA
Tujuan pendidikan orang dewasa secara umum :
1. Untuk membantu orang-orang melakukan penyesuaian psikologis terhadap kondisi social dan dunia alamiah mereka dengan melangkapinya aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
2. Melengkapi orang dewasa dengan keterampilan-keterampilan yang diperlukan guna menemukan dan memecahkan masalah yang mungkin mereka hadapi dengan menekankan pada keterampilan-ketrampilan memecahkan masalah dan tidak pada isi atau subject matter.
3. Untuk membantu orang dewasa merubah kondisi social mereka.*
4. Untuk membantu orang dewasa menjadi individu yang bebas, individu-individu otonom.
*Pertimbangan filosofis dalam pendidikan orang dewasa.
Berpikir filosofis bagi orang dewasa sangat diperlukan, karena cara itu merupakan suatu tahap yang membimbing seseorang “mengetahui prinsip-prinsip apa yang harus atau yang akan dilakukan”. Mrngembangkan cara berpikir filosofis merupakan proses penelitian tentang prinsip-prinsip atau hakikat yang di dalamnya mencakup penemuan dan pengembangan dari apa yang diyakini, khususnya tentang berbagai unsur-unsur dasar dari pendidikan untuk orang dewasa.

PRINSIP, PERSPEKTIF TEORITIS, DAN PENDEKATAN POD
Menurut Hommonds ada empat prinsip belajar yang dapat diaplikasikan untuk mempercepat proses perubahan perilaku belajar.
1. Prinsip praktik.  learning by doing.
2. Prinsip hubungan.  pengalaman sebagai pedoman untuk memprediksi kejadian di masa datang.
3. Prinsip akibat.  emosi saat belajar terhadap apa yang dipelajari mempengaruhi hasil belajar.
4. Prinsip kesiapan.  menyiapkan diri untuk dapat menerima pelajaran dengan baik dan memberi perhatian penuh terhadap apa yang sedang dipelajari.
Perspektif teoritis belajar orang dewasa.
A. Carl Rogers
Carl roger adalah seorang ahli ilmu jiwa humanistic yang menganjurkan perluasan penggunaan teknik psikoterapi dalam bidang pembelajaran. Menurut pendapatnya, peserta pebelajar dan pembelajar, hendaknya memiliki pemahaman yang mendalam mengenai diri mereka melalui pengalaman kelompok yang lebih intensif.
B. Paulo Freire*
Menurut Freire, pendidikan dapat dirancang untuk percaya pada kemampuan pada diri pribadi (self affirmation) yang pada akhirnya menghasilkan perjuangan kemerdekaan, membebaskan diri dari belenggu penjajahan.
C. Robert M. Gagne*
Gagne mengajukan delapan tipe belajar, tujuh diantaranya dianggapnya sebagai suatu hierarki, dan yang kedelapan dapat terjadi pada setiap tingkatan.
D. Jack Mezirow*
Mezirow menganggap pendidikan sebagai suatu kekuatan pembebasan individu dari belenggu dominasi budaya penjajah, namun ia melihat kemerdekaan dari perspektif yang lebih bersifat psikologis.
E. Malcom Knowles
Knowles menegaskan adanya perbedaan antara belajar bagi orang dewasa dengan belajar bagi anak-anak dilihat dari segi perkembangan kognitif mereka. Menurutnya ada empat asumsi utama yang membedakan antara andragogi dan paedagogi :
1. Perbedaan dalam konsep diri ; orang dewasa membutuhkan kebebasan yang lebih bersifat pengarahan diri.
2. Perbedaan pengalaman ; orang dewasa mengumpulkan pengalaman yang makin luas, yang menjadi sumber daya yang kaya dalam kegiatan belajar.
3. Kesiapan untuk belajar ; orang dewasa ingin mempelajari bidang permasalahan yang kini mereka hadapi dan dianggap relevan.
4. Perbedaan dalam orientasi ke arah kegiatan belajar ; orang dewasa orientasinya berpusat pada masalah dan kurang kemungkinannya berpusat pada subjek.
Pendekatan Pendidikan Orang Dewasa
1. Pendekatan pemusatan masalah
2. Pendekatan proyektif*
3. Pendekatan apersepsi-interaksi*
4. Pendekatan perwujudan diri sendiri*
*Keyakinan-Keyakinan tentang Proses Belajar dan Pebelajar
Keyakinan-keyakinan tentang pebelajar orang dewasa berhubungan denagn unsur-unsur lain di dalam kerangka filosofi kerja pendidikan orang dewasa. Keyakinan-keyakinan tersebut logikanya sama dengan keyakinan kita tentang tujuan pendidikan orang dewasa dan tentang isi atau subject matternya.

1 komentar: